(aet.co.id)

Pekan Budaya Sumatera Barat merupakan event tahunan pariwisata yang penyelenggaraannya dilakukan secara bergilir di beberapa kota / kabupaten seluruh Sumatera Barat. Biasanya, kegiatannya meliputi pagelaran seni tradisi, festival / lomba khas Minang, pameran produk unggulan daerah, dan permainan anak nagari. Selain stand pameran, pengunjung biasanya juga diperkenalkan kembali dengan beberapa prosesi adat seperti manjapuik marapulai, turun mandi dan lain sebagainya.

(warta-andalas)

WARTA ANDALAS, PADANG - Pekan Budaya yang menjadi agenda tahunan Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, resmi dibuka (Jum’at 20/06) oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim dan Sekretaris Daerah Ali Asmar dengan ditandai pemukulan gandang. Berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, Pekan Budaya kali ini tidak dihelat seminggu berturut-turut, melainkan terpenggal-penggal menjadi 4 bagian kegiatan.

Pekan Budaya 2014 yang mengusung tema, “Sumarak Sumbar Dalam Kreativitas Budaya Yang Inspiratif”, terbagi atas 4 rangkaian kegiatan. Kegiatan pertama yakni “Sumarak Kebangkitan” dilaksanakan tanggal 20 sampai 22 Juni, dengan jenis kegiatan pameran patung dan kreasi seni. Dilanjutkan “Sumarak Syawal” pada 27 Juli, bertepatan dengan berakhirnya Ramadhan, dengan mempersembahkan parade bedug dan takbir akbar.

Rangkaian ketiga yakni “Sumarak Kemerdekaan, yang dihelat tanggal 18 sampai 20 Agustus, menampilkan parade budaya dari seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Barat. Disamping itu juga dilaksanakan lomba tradisional yang lazim digelar masyarakat memperingati Hari Kemerdekaan, seperti lomba makan kerupuk, panjat pinang, dan sebagainya. Sementara itu, kegiatan keempat “Sumarak Pemuda” digelar bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, mulai tanggal 25 sampai 28 Oktober. Pada kegiatan terakhir dimaksud akan digelar lomba esay budaya, serta lomba kreatifitas desain kaos.

Usai membuka Pekan Budaya, Wagub Muslim Kasim mengatakan, pembagian Pekan Budaya menjadi 4 rangkaian kegiatan didasari atas keinginan agar tradisi dan budaya Minang yang dilaksanakan di setiap hari besar, bisa terus berlangsung meriah.

 “Kalau kita laksanakan seminggu penuh itu nggak ada kesan. Untuk tahun ini dibagi 4, ada Sumarak Syawal, Sumarak Pemuda, biar kegiatannya lebih ramai, lebih fokus. Contohnya, budaya yang biasa dilakukan masyarakat pada Syawal, Menjelang Mintuo, Mengantar Makanan Lebaran, ini akan lebih terasa benar-benar jadi budaya Minang”, paparnya

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat Burhasman menghimbau masyarakat untuk meramaikan Pekan Budaya untuk bersama-sama melestarikan tradisi Minangkabau.